Taman Nasional Bromo Tengger Semeru – Lautan Vulkanik
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang menempati lahan seluas 50.276 hektar ini memiliki pesona alam yang begitu memukau. Pasalnya, di kawasan konservasi ini terdapat terlalu banyak spot menawan yang sayang sekali bila dilewatkan. Bahkan tidak hanya dijadikan sebagai tujuan rekreasi, melainkan juga lokasi untuk foto pre-wedding.
Berbeda
dengan taman nasional pada umumnya, TNBTS tidak memiliki kekayaan tanaman dan
fauna yang begitu mencolok. Justru yang menjadi daya tarik utama dari kawasan
ini ialah daya tarik bentangan alamnya yang jarang ditemukan di kawasan lain.
Sebut saja Gunung Semeru, Gunung Bromo, Lautan Pasir, dan Danau Ranu Kumbolo. Semuanya menjadi paket komplit dalam kawasan taman nasional ini. Kawasan ini tidak serta merta menjadi taman nasional, namun melalui beberapa tahap hingga ditetapkan menjadi taman nasional.
Sejarah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Seperti taman nasional kebanyakan, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga mempunyai sejarah yang cukup panjang. Sebelum resmi berstatus taman nasional, tempat ini yakni hutan yang memiliki fungsi selaku hutan rekreasi dan cagar alam serta menjadi hutan bikinan dan hutan lindung.
Berdasarkan fungsi tersebut, maka Kongres Taman Nasional Sedunia menetapkan daerah ini sebagai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Bromo Tengger Semeru National Park pada konferensi yang diadakan di Denpasar, Bali. Pertemuan ini dijalankan pada tanggal 14 Oktober 1982.
Beberapa pendapatyang menjadi dasar pergeseran status kawasan ini adalah kondisi lingkungan dan alamnya yang perlu diberi sumbangan, serta keanekaragaman peluangtradisional yang juga perlu dilestarikan. Dengan dasar itu. pada tanggal 12 November, pemerintah Indonesia meresmikan tempat ini selaku taman nasional.
Kondisi Alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
1. Letak dan Topografi
Secara geografis Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berada di antara 7°51’ – 8°11’ Lintang Selatan dan 112°47’ – 113°10’ Bujur Timur. Sementara letak secara administratif berada di kabupaten Pasuruan, Malang, Lumajang, dan Probolinggo, Jawa Timur.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mempunyai bentangan lansekap barat ke timur sepanjang 20 km – 30 km dan bentang lansekap utara ke selatan sepanjang 40 km. Di daerah ini terdapat kaldera lautan pasir seluas 6.290 hektar. Kaldera lautan pasir tersebut dibatasi oleh dinding batu terjal dengan ketinggian antara 200 sampai 700 meter.
Topografi tempat taman nasional ini cukup beragam, mulai dari bergelombang dengan lereng landai, berbukit, sampai bergunung-gunung. Beberapa area memiliki kemiringan yang tegak. Secara keseluruhan taman nasional ini merupakan dataran tinggi yang berada di antara Pegunungan Tengger di utara, serta Gunung Jambangan di selatan. Secara keseluruhan TN Bromo Tengger Semeru ialah kawasan cilkanik yang berada di ketinggian 750 sampai 3.676 mdpl.
2. Iklim dan Hidrologi
Berdasarkan penjabaran iklim Schmidt dan Ferguson, iklim di daerah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah tipe A. Kelembaban udara di area bahari pasir termasuk tinggi yang optimal meraih 90 – 97% dan minimal 42 – 45 %. Sementara tekanan udaranya 1007,0 – 1015,7 mm Hg.
Suhu di kawasan ini berada pada kisaran 5° Celcius – 22° Celcius dengan suhu terendah di puncak isu terkini kemarau ialah 3° Celcius – 5° Celcius. Karena ialah daerah vulkanik, kawasan ini nyaris mempunyai kondisi kering. Persediaan air diperoleh dari hujan dan juga danau-danau yang terdapat di kawasan ini.
3. Geologi dan Tanah
Kondisi geologi daerah TNBTS adalah daerah vulkanis, sehingga gugusan geologinya ialah perpaduan antara gunung api kuarter renta dan gunung api kuarter muda. Adapun jenis batuan di taman nasional ini yaitu bubuk pasir, asosiasi andosol kelabu, serta regosol kelabu. Sementara jenis tanahnya yakni litosol dan regusol.
4. Ekosistem
Terdapat beberapa tipe ekosistem di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, mencakup ekosistem sub-montana, ekosistem sub-alphin, dan ekosistem montana. Kawasan ini ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon besar yang usianya mencapai ratusan tahun. Di ekosistem ini pula hidup berbagai spesies fauna.
Beberapa jenis flora yang badan di taman nasional ini antara lain Cemara Gunung, Jamuju, Edelweis, banyak sekali spesies anggrek, rumput langka pohon akasia dan sebagainya. Sedangkan beberapa satwa dilindungi juga hidrup di kawasan ini, mirip Luwak (Paradoxurus hermophroditus) dan Rusa (Rusa timurensis).
Selain itu beberapa jenis burung yang mulai langka juga hidup di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yaitu Burung Alap-alap (Accipiter virgatus), Elang Bondol (Haliastur indus), dan Belibis yang hidup di Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo.
Flora dan Fauna Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Sebagai tempat yang mempunyai daya tarik alam indah, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menjadi lokasi kehidupan bagi banyak sekali jenis satwa dan tanaman. Bahkan tidak jarang pengunjung akan menemukan tanaman dan fauna yang tergolong dalam klasifikasi langka di daerah ini.
1. Flora
Secara keseluruhan, terdapat sekitar 1.025 jenis flora yang hidup di kawasan taman nasional ini. Adapun observasi yang dilakukan oleh BBTNBTS (Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) dan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) menyatakan bahwa di zona inti terdapat beberapa famili tumbuhan yang mendominasi tempat taman nasional ini. Beberapa famili tersebut adalah Meliaceae, Apocynaceae, Moraceae, Euphorbiaceae, dan Araliaceae.
Adapun
di tempat semak belukar beberapa macam famili yang merajai antara lain Rubiaceae,
Zingiberaceae, Solanaceae, dan Verbenaceae. Ada juga berbagai jenis
liana yang merupakan anggota dai jenis famili Araceae dan Piperaceae.
Untuk
jenis anggrek terdapat sekitar 158 jenis dan 40 diantaranya ialah anggrek
langka. Beberapa jenis langka adalah Habenaria tosariensis yang
merupakan endemik dari TNBTS, Malaxis purpureonervosa adalah endemik
Semeru Selatan, dan juga Macodes pentola selaku flora anggrek yang
dilindungi oleh undang-undang.
Kawasan taman nasional ini juga dikenal selaku Land of Edelweis, alasannya ada berbagai jenis edelweis di sini. Hanya saja yang berhasil diidentifikasi cuma ada tiga, adalah Anaphalis viscida, Anaphlis longofilia dan Anaphlis javanica.
2. Fauna
Merujuk pada data tahun 2015, tempat TNBTS ini memiliki 38 jenis satwa liar yang dilindungi oleh pemerintah. Satwa tersebut terdiri dari 24 jenis aves, 1 jenis repril, 2 jenis insekta, dan 11 jenis mamalia.
Terdapat 118 jenis burung yang hidup di tempat taman nasional dan seperti telah disebutkan, bahwa ada 24 jenis yang dilindungi. Ke-24 spesies tersebut antara lain yaitu elang jawa (Nisaetus bartelsi), Falco mauccensis, Haliuastur indus, Halcyon cyanopventris, Pavo muticus, Pericrocatus miniatus, serta Parus mayor.
Untuk jenis mamalia yang hidup di habitat kawasan taman nasional yakni 18 spesies dengan 14 diantaranya memiliki nilai konservasi yang begitu tinggi. Beberapa jenis satwa tersebut adalah harimau tutul jawa (Panthera pardus), Manis javanica, Hystryx branchyura, Laricus sp., lutung jawa (Trachypithecus auratus), dan Muntiacus muntjak.
Lutung jawa dan macan tutul menjadi satwa yang paling diprioritaskan keselamatannya di kawasan ini. Lutung jawa sendiri adalah satwa endemik di Pulau Bali dan Jawa. Sehingga sangat penting untuk membuatkan populasi dari kedua satwa ini.
Setidaknya
terdapat 11 spesies reptil yang hidup di dalam kawasan Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru. Beberapa diantaranya ialah ular kobra jawa atau ular sendok
jawa (Naja sputatrix), ular pohon hijau atau ular ganduk luwuk (Cryptelytrops
albolabris), ular air (Cercerus rynchops), ular tanah (Agkistrodon
rhodostoma), serta bunglon (Bronchocela kuhlii).
Sementara
untuk jenis insekta kawasan ini menjadi habitat dari sekitar 14 spesies
insekta. Beberapa jenis dari spesies tersebut yaitu kupu-kupu (Appias
lyncida dan Delias aurantiaca), kupu-kupu jeruk (Papilio paris),
kupu-kupu sayap biru (Graphium sarpedon), kupu-kupu besar (Triodes
cuneifera), dan kupu-kupu raja (Papilio amphrysus).
Kegiatan dan Destinasi Wisata
Sebagai
daerah taman nasional yang memiliki begitu banyak daya tarik alam, Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru memang menjadi surga untuk melaksanakan wisata. Pasalnya ada
aneka macam acara dan tujuan rekreasi yang dapat dijalankan selama berada di
daerah taman nasional ini.
1. Mendaki Gunung Bromo
Gunung Bromo merupakan gunung api aktif yang membentang di antara kabupaten Probolinggo, kabupaten Lumajang, kabupaten Malang, dan kabupaten Pasuruan. Ketinggian gunung ini ialah 2.329 meter di atas permukaan laut.
Pesona Gunung Bromo lahir dari bentuknya yang kelihatan saling berhubungan antara kaldera lautan pasir, ngarai, dan lembah. Setiap tahun suku Tengger melaksanakan upacara Yadnya Kasada di gunung ini, karena dianggap lokasi suci. Lokasi pelaksanaan upacara ini yaitu pura, yakni Pura Luhur Poten, yang berada di kaki gunung.
2. Mendaki Gunung Semeru
Daya tarik dari Gunung Semeru adalah statusnya yang ialah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Itulah mengapa para pendaki di Indonesia sangat berambisi untuk menaklukkan gunung satu ini. Kalau pernah membaca novel atau menonton film “5 cm”, Gunung Semeru ini yaitu latarnya.
Adapun puncak Gunung Semeru dikenal dengan istilah mahameru dan merupakan salah satu puncak gunung terindah di Indonesia. Hanya saja rintangan dan marabahaya yang dihadapi sepanjang perjalanan menuju puncak mahameru membuat kita harus menjaga keadaan fisik dan mental agar sungguh-sungguh prima.
3. Lautan Pasir Bromo
Salah satu keunikan yang menjadi destinasi wisata menawan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah Lautan Pasir Bromo yang mempunyai luas 5.250 hektar. Bahkan lautan pasir menimbulkan kawasan taman nasional ini selaku satu-satunya yang memiliki pesona tersebut.
Berdasarkan sejarah, disebutkan bahwa lautan pasir ini adalah hasil dari letusan kecil dua gunung yang saling berhimpitan. Materi vulkanik dari letusan tersebut kemudian terlempar ke arah tenggara, sehingga membentuk kaldera dan lembah besar.
4. Kawah Gunung Bromo
Perjalanan untuk meraih Kawah Gunung Bromo terbilang cukup mudah. Ketika berada di puncak kawah Bromo para pelancong mampu menyaksikan pesona dari gunung vulkanik yang aktif.
Menurut penduduk setempat, kawah ini ialah daerah melemparkan persembahan terakhir kepada Dewa Brahma. Agar lebih leluasa menikmati keindahan kawah ini, mesti diamati dari atas puncak Gunung Bromo.
5. Bukit Mentigen
Bukit
Mentigen merupakan destinasi terbaik untuk menyaksikan sunrise yang
berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Lokasi tepat bukit ini
ialah Desa Ngadisari, kecamatan Sukapura, kabupaten Probolinggo.
Dengan ketinggian 2.273 meter di atas permukaan bahari, keindahan Gunung Bromo, Gunung Batok, Desa Ngadisari, dan daya tarik maritim pasir mampu dirasakan dengan leluasa. Di puncak bukit ini sendiri terdapat padang rumput hijau yang ditumbuhi aneka bunga yang indah. Oleh sebab itu, bukit ini sering dijadikan selaku lokasi pre-wedding.
6. Bukit Teletubbies
Bukit
Teletubbies Bromo ialah bukit yang tepat berada di segi Gunung Bromo. Pemandangan
dari bukit ini begitu menarik dengan hamparan rumput hijau serta padang
ilalang. Kondisi ini akan semakin menawan pada siang hari.
Sementara pada waktu subuh, daya tarik sunrise-nya sangat mempesona. Matahari akan muncul secara perlahan dari bukit dan di sela-sela barisan awan. Akan tetapi, pada saat animo hujan mendatangi bukit ini tidak dianjurkan, alasannya kondisinya yang tidak terlampau indah.
7. Danau Ranu Kumbolo
Destinasi
yang juga tidak kalah menariknya yakni Danau Ranu Kumbolo yang berada di
lereng Gunung Semeru. Para pendaki gunung lazimnya menjadikan danau ini selaku
pos peristirahatan untuk membangun tenda dan juga untuk mengambil air higienis
untuk diminum selama pendakian.
Sayang rasanya jikalau pendaki tidak menyempatkan untuk bermalam di daerah ini. Pasalnya bila beruntung dan cuaca memang dalam keadaan baik, maka malam hari akan terlihat samudera bintang bertaburan di atas langit.
Masyarakat TN Bromo Tengger Semeru
Kawasan ini diketahui menjadi pemukiman suhu Tengger. Suku ini merupakan suku orisinil dataran tinggi Bromo dan sekitarnya yang masih berpegang tegung terhadap aturan dalam kehidupan sosial.
Setiap kalangan desa masyarakat Tenggert dipimpin oleh tetua. Masyarakat Tengger juga mempunyai doktrin dengan lebih menghormati dukun adab ketimbang pemimpin desa karena dianggap memiliki dampak besar kepada kehidupan mereka dan menempati kelas sosial tertinggi.
Dukun adab Tengger bertugas selaku penyelesai dilema etika pernikahan atau hakatan, serta mempertahankan penduduk suku Tengger. Budaya bantu-membantu di kehidupan warga Tengger masih sangat erat, tentu hal tersebut perlu kita acuan dalam kehidupan sehari-hari.
Fasilitas Taman Nasional
Keindahan alam Bromo Tengger Semeru pastinya tidak perlu diragukan. Selain itu, daerah wisata ini juga memiliki masakan khas yang bernama Nasi Aron. Oleh masyarakat suku Tengger, Nasi Aron dianggap sebagai kuliner yang berguna untuk menyembuhkan aneka macam penyakit.
Nasi Aron adalah makanan khas Tengger yang dibentuk dari jagung, lalu disuguhkan dengan dibalut dengan sayur daun ranti. Kedua bahan tersebut secara medis juga terbukti ampuh untuk menangani diabetes. Daun ranti yang lazimnya mempunyai rasa yang pahit, oleh tangan warga Tengger mampu dimasak menjadi masakan denagn rasa yang yummy.
Di daerah taman nasional ini juga terdapat banyak penginapan dengan banyak sekali kemudahan yang mampu kita sewa. Salah satu penginapan yang banyak diusulkan yaitu Hotel Cemara Indah.
Hotel ini mampu dituju dari pusat kota Probolinggo sekitar 1 jam perjalanan. Jika hadirin berasal dari Surabaya atau Malang, maka untuk hingga di penginapan ini membutuhkan waktu 3 jam.
Penginapan ini menyediakan akomodasi seperti, kasur yang higienis dan nyaman, air panas, televisi, serta balkon yang menghadap ke Gunung Bromo. Rasanya jikalau kita bermalam di hotel ini, piknik akan semakin menyenangkan. Selain itu, Hotel Cemara Indah juga menghidangkan kuliner dengan menu khas setiap harinya dengan cara prasmanan.
Kaprikornus, kapan nih piknik ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru?
Comments
Post a Comment